In The Heart of The Sea : Review
8:54 PMyuk cerita film lagi, kemarin-kemarin sudah bahas film Indonesia yang ditonton di bioskop. Mari kita bahas film bule kali ini.
Buat saya, nonton film di bioskop itu sakral, secara pribadi.
Maksudnya, nonton bioskop secara sengaja itu mestinya harus nonton film yang bagus dan worth it buat di tonton di bioskop. Kalo cuman film efek standar dan cinta-cintaan mending nonton di rumah sambil selimutan apalagi ada yang bisa dikelon :))
Jadi kalo nonton film sekelas The Lord of The Ring, James Bond atau The Hobbit, yang bela-belain pesen tiket di The Premier untuk kenyamanan dan kekhusyukan menonton.
Nah lain cerita kalo nonton bareng temen atau pacar, atas nama pengen bareng-bareng mau nonton film apa aja. Aing mah hayuuk aja.. Apalagi kalo ada yang baik hati bayarin, yekan?
Sebagai prolog, kalo berhati lemah lembut dan penyayang binatang. Mendingan liat nanti aja tunggu versi Bluray nya, nonton di TV. Liat paus dibuat buruan gitu bikin hati mbribik..
Cerita bermula dari Nantucket, sebuah pulau kecil di Missisipi. Tahun 1800-an minyak bumi belum ditemukan sehingga manusia menggunakan apa yang ada di depan mereka untuk memproduksi minyak untuk menyalakan lampu ataupun mesin sederhana yang mereka miliki. Paus menjadi salah satu sumber minyak yang dipandang sangat reliable di masa itu. Jumlah paus yang banyak dan ukuran paus yang besar dapat menghasilkan 50 barrel minyak untuk satu paus. Karena habitat yang makin sedikit, memaksa para pemburu paus untuk berlayar lebih jauh, namun ternyata ada monster yang menunggu para pemburu itu untuk membalas dendam.
Ini film keren banget sih, meskipun alur di awal film cukup lambat tapi semakin lama semakin naik dan ditutup dengan animasi keren yang luar biasa. Sayangnya pas nonton, saya sendirian. Maksudnya bener-bener sendirian di satu bioskop. Serasa bioskop pribadi, apalagi nontonnya pake efek 4D.
Saran sih film ini ga cocok buat seru-seruan, karena harus ditonton dengan sabar dan dinikmati alur demi alurnya. Mungkin karena diadaptasi dari kisah nyata jadi memang alurnya berasa lambat dan cerita ketika sedang di kapal agak sedikit membosankan karena kegiatan di kapal ya itu-itu saja.
Di film aja kerasa bosenin, la gimana pelaut jaman dulu yaa yang berlayar bisa setahunan.....
3 comments
Pengen nonton ah...
ReplyDeletePengen nonton ah...
ReplyDeleteHarus.. bagus nih filmnya :) sayang kalo ga nonton di bioskop
ReplyDelete