Menang Tanpo Ngasorake
8:01 AM
Pelajaran
hari ini didapat dari perbincangan biasa antar teman.
Masih
tentang masalah travel agent yang bikin kita sekelas ga punya tiket pulang dan
terlunta-lunta di bandara dan akhirnya beli tiket dengan kartu kredit patungan.
Aku yang memang orangnya lebih emosional udah bikin banyak strategi, scenario dan
lain-lain karena emang gemes sama orang travel. Ya masa kita udah
terlunta-lunta ga jelas nasibnya selama beberapa jam dan dia di bandara
soekarno-hatta masih tenang, santai dan di mukanya sama sekali ga terlintas
adanya penyesalan.
Pertama
sudah emosi dan rasanya pengen banget bikin travel agent itu nangis buat
ngakuin kesalahannya. Pokoknya gimana caranya kita nelanjangin kesalahan
mereka, supaya mereka kapok dan mikir bahwa memperlakukan konsumen itu ga bisa
berdasarkan perkiraan. Di kepala sudah terencana mau apa saja, kata-kata apa
yang harus dikeluarkan untuk membuat travel busuk itu dikuliti semua boroknya.
Setelah
anak-anak selesai ketemu dosen untuk membicarakan masalah keuangan, kami lalu
kumpul di lobby kampus. Saling tukar informasi, share apa aja yang sudah
dibicarakan tadi dan bagaimana kebijakan kampus mengenai hal ini.
Terus
langsung aja aku sodorkan apa saja yang perlu dibawa dan dibicarakan untuk
pertemuan dengan travel hari Rabu nanti. Keadaan masih emosi karena masih
merasa ga terima atas perlakuan kemarin.
“Nih,
ngomong ini aja. Udah aku buatin apa aja yang harus dibahas.”
“
Put, bagus sih kamu udah bikin gini. Tapi menurut gue sekarang kita focus aja
sama satu hal. Pokoknya duit kita kembali.”
“
Iya tapi kan harus ngomong ini biar jelas…”
“
Iya, tapi orangnya jangan terlalu ditekan. Tujuan kita kan pokoknya tu uang
kembali. Kalo dia ga bisa ngelunasin baru deh kita buka semua dengan
bukti-bukti yang ada. Gue paham kenapa dia kayak gitu, dia kayaknya salah muter
uang. Suatu saat kalo kita diposisi kayak dia pasti kita gak mau kan kalo
ditekan habis-habisan. Makanya sekarang kita selow dulu aja, kalo dia jahatin
kita, kita malah harus bikin lebih baik ke dia. Asal bukan ngeremehin kita aja.
Inget focus kita cuman satu, supaya uang kita kembali.”
*DHEG*
Di
situ aku sadar, ternyata ada yang salah dari cara berpikirku. Aku terlalu
mengedepankan emosi sehingga mungkin terkadang bakal menyakiti orang lain. Terus
aku mikir, memang terkadang dalam menghadapi seseorang, kekerasan tidak dapat
dilawan dengan kekerasan. Justru ketika sedang emosi dan merasa dirugikan
sekali, semua harus dipikir dengan kepala dingin. Emosi bisa menyelesaikan
masalah, tapi efeknya hanya sekejap. Tapi dengan kepala dingin dan sikap yang
sopan akan membuat lawan kita merasa tidak enak, merasa menjadi seseorang yang
bahkan menurut dia itu sudah di bawah standar kualitas dirinya sendiri.
Terima
kasih Ijan, Dilla dan Marsha. Hari ini aku belajar banyak dari kalian. Aku
belajar bagaimana cara mengontrol emosi dan memenangkan sebuah perselisihan
dengan kepala dingin dan hati yang sabar. Salutku untuk kalian bertiga J
0 comments