Sebenernya ngepost blog ga mau ngepost ini. Maunya cerita hari ini ngapain aja, jalan-jalan dan dapet feeling baru.

TAPI

ada sesuatu yang sudah lama bikin bete.

At least, sebulan 2x aku bakal nginep di rumah bude. Biar bisa ketemu orang-orang, jalin silaturahmi, makan gratis dan internet gratis, hehe. Yah namanya juga anak kos.

Nah yang paling ga tahan tuh kalo di rumah bude ini pertanyaannya nikah meluluuu...

Iya, ini karena dua sepupu yang seumuran bakal nikah di akhir tahun ini. Disamping itu bude kan ya sudah tua, jadi ya biasa lah, apalagi yang diomongin sama orang tua selain lihat cucunya nikah. Tapi ya lama-lama gatel juga nih kuping kalo tiap hari dibanding-bandingin secara tidak langsung di depan orang banyak. Bukan cuman bude, tapi tante-tante juga.

Walaupun tidak langsung, mereka intinya bilang kalau aku "nggak laku" gara-gara penampilan. Ya udah sih yaa. Awak diam saja. Senyum-senyum, meskipun gengges banget rasanya.

Aku yakin kok apa yang aku pilih ini sudah tepat.

Aku kuliah s2, dapat beasiswa, bisa jadi intern di tempat yang bagus. Dan cita-cita setelah itu adalah either jadi banker atau bekerja di perusahaan manufaktur. Aku masih pengen merasakan hecticnya kerja sampai larut malam, kerja keras, dapat uang banyak terus pergi jalan-jalan ke luar negeri. Belanja ini itu ga pake mikir duitnya masih ada atau nggak. Aku masih pengen bisa tinggal di luar negeri, minimal Singapore lah. Jadi tim think thank untuk sebuah perusahan bonafit.

Honestly, buatku menikah bukan hanya perkara ngadain resepsi besar dan happy-happy karena sudah punya pasangan. Menikah itu buatku sebuah tanggung jawab yang besar. Bayangkan, kita membagi hidup kita sendiri dengan orang lain. Membagi seluruhnya dengan orang lain, ya tentu ada me time, tapi itu precious. Apalagi kalau sudah punya anak, segala sesuatu harus dicurahkan ke anak. Masa depan anak ada di tangan kita. Manusia loh itu, nggak bisa diperlakukan seenaknya.

Jadi,

Aku sadar aku belum mampu menerima tanggung jawab macam itu. Aku masih teledor, masih ingin memperbaiki diriku sendiri. I want to be the best for me, baru ke orang lain.

Aku belum jadi the best of me, so I'm still on the way into it.

It's my life. So you don't have to interfere how I'm gonna live it.