Deadpool : Shallow Love Superhero Story

1:50 AM

Peringatan: ini bukan tontonan anak kecil atau orang-orang berotak sempit yang sensitif akan segala sesuatu.



Liat ini bondo #tcashtap yang bisa nomat 15ribu. Ahh.. serasa jaman SMP SMA dulu masih ada nomat, ketahuan kan umurnya sekarang.

Yang bagus dari awal pemutaran Deadpool ini adalah marketingnya yang luar biasa. Deadpool sudah mulai digaungkan dari akhir tahun. Jujur saja, saya bukan penggemar komik Marvel atau DC, tapi dari yang saya baca para penggemar komik sudah menunggu-nunggu superhero ini untuk dijadikan film karena meskipun bukan top superhero tapi aksinya yang 'nyeleneh' bikin dia punya penggemar sendiri.

Rasa penasaran ini akhirnya terlampiaskan dengan nonton superhero ini.
Beberapa detik diputar, langsung kerasa, "Oh.. beda nih. Pasti banyak komedinya."
Iya bener. Banyak adegan komedi tapi harus agak mikir. Kalau bukan penggemar setia film Hollywood pasti nggak banyak nangkep jokes yang ada di film ini. Selain itu subtitle dan dialog sebenarnya nggak terlalu nyambung, tapi ini pasti gara-gara memang terlalu kasar untuk Indonesia. Sebenernya kalo didengerin dialognya pasti ada aja lucunya, oleh karena itu four thumbs up untuk yang nerjemahin film ini.

Menurut saya, yang bikin beda di film Deadpool ini adalah sisi superhero yang juga manusia. Di film-film supehero lain selalu ditampilkan tokoh utama, sang pahlawan, yang berani banget membela kejahatan dan kali pertama dia "ditahbiskan" jadi superhero langsung naluri untuk membantu sesamanya muncul.  Padahal kalo dipikir-pikir nggak semua bisa langsung nerima kayak gitu kan. Nah di deadpool ini, sisi manusia ini yang dimunculkan. Manusia yang selalu mencari keuntungan, yang egois, yang mau ngurusin urusannya sendiri di atas urusan orang lain, dan manusia yang sangat peduli dengan penampilan.

Iya, itu manusiawi.

Mungkin itu yang menjadi daya tarik Deadpool ini dibanding superhero lain.
Oh ya, film ini mengajak dialog penonton. Sehingga seolah-olah penonton menjadi ikut bagian dalam film itu. Bukan hanya duduk dan nonton saja.

Sisi humanis dari Deadpool ini semakin membenarkan bahwa nggak ada orang yang 100% baik, begitu pula yang jahat. Kita semua pasti punya dua sisi tersebut, tinggal mana yang ingin ditonjolkan.

Well,.. secara cerita nggak bagus banget. Nggak terlalu meaningful. Tapi jokes dan cara penyajian film yang diluar "peraturan film superhero" yang bikin film ini jadi lebih unggul dari film lainnya.

PS: banyak disensor ah di Indonesia, kurang gore!

----------

Btw, tepat di hari ini ada postingan di Facebook tentang kegelisahan seorang orangtua tunggal yang ingin film Deadpool ini dihapus saja dari bioskop karena tidak cocok buat anak kecil dan penu adegan kekerasan. Tanggapan saya,...... Yahh itu kan sebelum nonton diliat dulu Bu/Pak ratingnya. Udah 17+ gitu ya masa ajak anak kecil. Di bioskop yang saya tonton sih petugas bioskop sangat koperatif untuk melarang anak di bawah umur nonton film ini.
Ah, mungkin Bapak/Ibu ini belum nonton American Horror Story yang adegan darah muncrat-muncrat udah biasa. Eh lupa, Netflix juga di banned -_-
Susah memang jaman sekarang kalo tiap orang gamau memperbaiki dirinya dulu tapi sudah mencak-mencak nuduh salah ke orang lain,..... #notetoself

You Might Also Like

0 comments

Total Pageviews

Warung Blogger

Flickr Images