Berdamai dengan Diri Sendiri
12:01 AMBeberapa waktu lalu mungkin hidupku agak sedikit terguncang.
Kalau boleh dibilang, seperti dikeluarkan dari zona nyaman. Zona nyaman yang diciptakan sendiri dengan justifikasi-justifikasi untuk menenangkan diriku sendiri.
Padahal diri ini sudah tahu bahwa banyak mimpi yang tidak akan terwujud jika memang berada di 'zona nyaman' itu untuk waktu yang lama, bahkan hidup di dalamnya.
Aku bersyukur pada Tuhan, karena melalui hal ini aku menjadi sadar bahwa selama ini sudah berada di zona yang kurang mendukung mimpi dan cita-citaku.
Tuhan Maha Baik dengan segala rencananya, walaupun pada awalnya diri ini tersiksa baik secara pikiran maupun fisik. Mulai dari tidak terima dengan keadaan sampai masa bodoh dengan tidak memikirkan. Padahal hal-hal inilah yang membuat kita semakin jauh dari Tuhan.
Sampai suatu hari, seorang teman menegur dengan bersikap seperti ini sama saja dengan membohongi diri sendiri dan tidak menyelesaikan masalah.
Ah iya, aku seperti ditampar dan tersadar.
Tapi proses sadar ini bukan proses yang berhasil dalam 1-2 menit.
Perlu 2 mingguan untuk menyadari keadaan dan membumikan pikiran ini.
Mulai dari rungsing sendiri, marah, sampai akhirnya aku menerima hal ini. Berpikir secara jernih dan fokus pada diriku sendiri. Fokus pada cita-citaku sehingga semua hal tidak bergantung pada ego semata, namun harus bisa mendengar pikiran dan terutama hati. Memberikan hati ini ruang untuk menerima keadaan dan menguatkannya dalam segala kondisi.
Sampai 2 atau 3 hari yang lalu.. dia dengan intens menghubungiku. Aku benar-benar merasa sunyi. Ego dan emosiku tidak melawan. Aku menjawab layaknya kami memang mempunyai tali silaturahmi yang sudah terjalin selama ini. Tidak ada rasa marah padanya, dan terutama pada diriku. Meskipun aku belum bisa menjawab dengan panjang lebar, tapi aku yakin ini semua berproses.
Aku merasakan di diriku tumbuh suatu perasaan lembut namun kuat, karena aku menggunakan hati, pikiran, dan ego dalam memikirkan segala keputusan ini.
Kesadaran diri ini masih perlu dilatih, bagiku latihan harus melibatkan koneksi dengan Tuhan. Sehingga aku memperajin ibadah yang ada dan tidak lupa untuk berdiam selama lima menit dan mengucap syukur untuk semuanya.
Bagimu mungkin saja lain, namun yang ingin kubagikan disini adalah berdamai dengan diri sendiri itu perlu dan manfaatnya besar sekali. Berdamailah dengan dirimu dulu, baru kamu bisa berdamai dengan lingkungan sekitarmu.
0 comments