Pertama kali tahu bakal ada film terbaru warkop dengan pemainnya yang baru, saya sudah janji pada diri sendiri untuk nonton film ini di bioskop.
Dari kecil sudah nonton warkop di TV kalo abis pulang sekolah, yaaa mestinya belum boleh sih ya anak SD/SMP nonton warkop abis lucu sih, tapi ga paham banget maksud dari adegan-adegan yang ada. Yang tersisa di memori saya ya lucunya Dono Kasino Indro, hihi..

Bukan Puti namanya kalo bereskpektasi tinggi pada sesuatu yang difavoritin. Ini fatal.
Karena setelah nonton film ini ekspektasi tinggi saya itu tidak terpenuhi. Dalam bayangan saya film ini berisi lawakan cerdas khas standup sekarang, ya receh boleh lah tapi ga sampai garing. Ternyata filmnya cukup....... krispi :|

Suka sih, tapi ga suka-suka banget.
Lucu kok, tapi banyak adegan yang dipaksakan. Entah kenapa.
Jokesnya masih lucu kok, tapi kok ga pas yaa untuk para aktor sekelas mereka bertiga ini. Vino Bastian, Abimana Arya dan Tora Sudiro kan aktor keren kelas atas, kok skripnya maksa gini....

Untung akting mas-mas di atas itu keren banget, meski kita nggak bisa menyamakan dengan Dono Kasino Indro sendiri, tapi karakter yang dibawakan masing-masing aktor ini terasa kuat banget. Suka deh.
Make-up yang digunakan ketiga aktor utama juga patut diacungi jempol. Keren lo make up artisnya bisa bikin Abimana Arya jadi mirip Dono, dan juga kedua tokoh utama lainnya.
Sebenarnya ada yang kurang jelas tertangkap di film, adalah waktu yang digunakan untuk film ini terasa kurang jelas. Dari baju dan interior  rumah kok rasanya kita dibawa ke tahun 80 - 90an, tapi dari lingkungan yang dijadikan latar belakang kok itu yang ada di tahun sekarang. Maunya di tahun yang mana sih?


Tapi yang jadi pertanyaan kenapa dari film ini yang menjadi tokoh utama rasanya adalah Kasino (Vino G Bastian), sedangkan kalau saya perhatikan di film-film warkop terdahulu peran Dono lah yang menjadi pusat dari film.
Menurutmu gimana?