First of all...

Yayy... Finally I made it. Added M.M on my name was a very big struggle.
Pertamanya kukira ngerjain tesis bakal segampang skripsi, susah-susah dikit trus langsung lempeng gitu aja.
Tapi ternyataaaa.... astaga penuh perjuangan ya
Mulai dari dua dosen yang suaranya nggak pernah sama, ganti topik ganti tema, rombak ulang, ganti metode, tiap abis bimbingan nangis terus, terus perjalanan ke kampus sama bimbingannya lebih lama perjalanannya. Hhh..
Belum lagi banyak konflik pribadi (baca aja putus) yang bikin tambah down.
But Thanks God, Alhamdulillah semuanyaaa sudah terlewati :)

Sejujurnya momen yang paling membahagiakan itu momen setelah selesai sidang. Wisuda itu cuman seremonial seneng-seneng aja. Pengalaman S1 membuktikan bahwa wisuda itu rasanya hampa, nggak seseneng pas selesai sidang dan dinyatakan lulus. Wisuda menurutku hanyalah sebuah rasa bebas karena sudah selesai skripsi/tesis dan urusan kampus yang kadang ribetnya ampun-ampun..

Nah saat ini saya memang masih dalam taraf menyelesaikan revisi selama sebulan. Tapi dari segi pikiran sudah jauh lebih santai daripadai waktu mengerjakan tesis kemarin. Seenggaknya bisa kasih kabar ke teman-teman terdekat kalau sudah lulus, jadi mereka nggak sumpek lagi kalo saya cerita masalah tesis saya hahaha..

Sekarang sejujurnya saya merasa inilah ujian sesuungguhnya..
Menghadapi hidup yang penuh ketidakpastian
Kerja belum tau bakal kerja di mana..
Nikah juga belum tau nikah sama sapa,... lagi suka sama orang aja nggak

Iya,hidup saya sekarang lagi nggak jelas.
Iya, saya memang berusaha untuk apply sana sini, sambil tetap berdoa. Tapi kadang kita sebagai manusia kan pengen tahu sebenarnya arah kita ini ke mana sih...
Ya tapi mungkin itu rahasia Than mungkin yaaa.. Saya percaya Tuhan selalu punya surprise yang nggak disangka-sangka.

Hidup saya saat ini seperti dipersimpangan.
Sejujurnya ketakutan terbesar saya adalah saya takut mengecewakan keluarga.
Mama papa dan keluarga besar lainnya,
takut jika kehidupan saya nantinya tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan.
Wong kemarin aja waktu tes BI dan nggak lulus saya bisa merasakan kekecewaan mama dan papa. Duh, saya ini takut lo bikin hati mereka sedih.

Sesungguhnya ujian yang paling menakutkan adalah ujian setelah sidang tugas akhir.